Surabaya | www.suaragenerasibangsa.com,-13 Juni 2025 – Pemerintah Kota Surabaya menggelar audiensi bersama perwakilan Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) di Rumah Dinas Walikota Surabaya, Jl. Walikota Mustajab No. 59, Jumat malam (13/6). Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 18.30 hingga 20.40 WIB ini membahas penertiban dan penataan lahan parkir di toko-toko modern se-Kota Surabaya.
Hadir dalam audiensi ini Walikota Surabaya, Dr. Eri Cahyadi, ST., MT., didampingi sejumlah pejabat Pemkot, di antaranya Pj. Sekretaris Daerah Kota Surabaya Rahmad Basari, SE., MM., CGCAE, Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhamad Fikser, AP., MM, dan perwakilan dari TNI-Polri.
Sementara dari pihak FSMI, turut hadir berbagai tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi Madura, antara lain H. Rasyid (Ketua FSMI/IPPAMA Surabaya), Baihaki Akbar, SE., SH. (Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia), serta H. Rodian (Ketua Umum Madas Surabaya).
Dalam sambutannya, Walikota Surabaya menyampaikan apresiasi atas partisipasi tokoh masyarakat Madura dalam audiensi tersebut. Ia menegaskan bahwa penataan lahan parkir di toko modern dilakukan demi kepentingan bersama, termasuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan juru parkir.
"Kita tidak ingin ada kegaduhan. Penataan ini bukan hanya soal aturan, tapi juga tentang memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan para juru parkir," ujar Eri Cahyadi.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, sistem parkir di toko modern dan restoran akan diarahkan pada sistem prabayar atau pasca bayar dengan pengawasan yang ketat.
Sementara itu, perwakilan FSMI, H. Izul, menyatakan dukungannya terhadap program Pemkot. Ia menyebutkan bahwa pihaknya siap bekerja sama dan menjamin bahwa sistem parkir yang dikelola akan meningkatkan PAD dan mengurangi risiko kehilangan kendaraan di area parkir.
Baihaki Akbar turut mengingatkan pentingnya komunikasi publik yang bijak dalam proses penertiban agar tidak menimbulkan stigma terhadap suku tertentu.
"Kami mendukung program pemerintah, namun juga berharap tidak ada lagi konten yang memojokkan salah satu etnis karena bisa memicu konflik sosial," tegasnya.
Senada, H. Rodian menambahkan bahwa penataan parkir tidak hanya harus dilakukan di toko modern, tetapi juga mencakup seluruh tempat usaha di Surabaya.
Audiensi ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, di antaranya:
Penataan lahan parkir akan terus dilanjutkan di seluruh toko modern dan restoran.
Dukungan penuh dari pengelola parkir terhadap program Pemkot.
Perencanaan sistem parkir prabayar atau pasca bayar yang akan disosialisasikan kepada seluruh pengusaha toko modern.
Pemkot tidak segan untuk melakukan penyegelan jika toko modern tidak mematuhi aturan.
Audiensi ditutup dengan pernyataan bahwa rencana aksi unjuk rasa FSMI pada 16 Juni 2025 resmi dibatalkan sebagai bentuk penghormatan atas itikad baik dan keterbukaan Pemkot Surabaya.