PROBOLINGGO, SuaraGenerasiBangsa.com – Warga Dusun Kramat RT 01 RW 01, Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, mengeluhkan dampak polusi udara dari aktivitas Pabrik Gula (PG) Gending. Pabrik yang berjarak sekitar tiga kilometer dari permukiman itu diduga menjadi sumber debu hitam yang mengotori rumah warga dan menyebabkan gangguan pernapasan.
Keluhan ini disampaikan salah satu warga, Misdiono, pada 4 Agustus 2025. Ia mengaku bahwa sejak musim giling dimulai, rumah-rumah di Desa Pesisir terus diselimuti debu hitam yang berasal dari aktivitas pembakaran di PG Gending.
“Setiap hari harus disapu. Baru disapu sebentar, debunya datang lagi. Kalau hujan sih tidak terlalu parah. Tapi kalau kering seperti ini, debu hitam atau ‘langes’ muncul terus. Biasanya bisa sampai tiga bulan kondisinya seperti ini,” ujar warga bernama Salaman saat ditemui di rumahnya.
Masalah ini tak hanya soal kebersihan. Sejumlah warga juga mulai merasakan gangguan kesehatan, terutama sesak napas. Sayangnya, menurut warga, hingga saat ini belum ada kompensasi atau perhatian dari pihak pabrik terhadap warga terdampak.
“Tidak ada bantuan apa-apa, baik saat awal buka giling maupun saat tutup. Yang sakit karena sesak napas juga tidak pernah dapat fasilitas kesehatan dari pihak pabrik,” kata seorang warga lainnya.
Ia menambahkan, beberapa anak kecil bahkan mengalami flu dan pilek yang tak kunjung sembuh. “Ada warga yang sampai pindah ke Keraksaan saat melahirkan anak keduanya. Di sana sehat, tidak kena debu seperti di sini,” ungkapnya.
Senada dengan Salaman, warga lainnya mengungkapkan kekhawatiran atas dampak debu terhadap kesehatan anak-anak. “Kalau pabrik produksi, asapnya banyak dan baunya menyengat. Anak saya baru berusia setahun. Saya khawatir ini bisa mengganggu tumbuh kembangnya,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Camat Gending, Ibu Winda Soemitro, menyampaikan bahwa pihak kecamatan telah menindaklanjuti laporan warga dan sedang berkoordinasi dengan pihak PG Gending.
“Kami sudah menerima laporan dan masih dalam proses koordinasi dengan pihak pabrik. InsyaAllah, PG Gending menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki kondisi ini,” ujar Camat Winda.
Sementara itu, Astiman dari bagian pertanian PG Gending saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meneruskan laporan ini kepada pimpinan.
“Baik, nanti saya koordinasikan dengan ADM PG Gending,” ucapnya singkat.
Warga Desa Pesisir berharap pihak PG Gending segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi pencemaran udara akibat aktivitas pabrik. Mereka mendesak agar perusahaan menunjukkan tanggung jawab sosialnya, baik dalam hal kesehatan warga maupun kelestarian lingkungan.
(Hardon)