.jpg)
Probolinggo, Suaragenerasibangsa.com - Menggeluti usaha madu sejak 18 tahun lalu, pengusaha madu asal desa purut kecamatan Lumbang, layani pelanggan dari Surabaya hingga pulau Dewata Bali.
Dengan tekun dan selalu hati hati dalam menjalani usaha bisnis madu dengan dari ternak lebah sendiri, menjaga kualitas adalah yang utama, agar para pelanggan tetap setia dengan terjaga mutu.
Selama ini menjadi pengusaha madu tidak mensuplai atau bekerja sama dengan pabrikan, karena pelanggannya sudah banyak dan datang sendiri ke lokasi.
"Saya sudah menekuni usaha madu ini kurang lebih 18 tahun silam sejak tahun 2007. Kualitas dan mutu adalah yang utama, untuk pelanggan yang datang dari Surabaya, Situbondo dan Bali, harga termahal saat pandemi covid 19 hingga stok madu kewalahan," Ujar Mahrus pemilik usaha madu, Senin (17/11/2025) siang di kediamannya.
Mahrus menjelaskan Untuk jenis madu yang ada di tempatnya yaitu madu randu dan madu multi, untuk madu randu rasanya lebih pekat sedangkan yang multi karena dari bunga trembesi jadi lebih manis.
"Kebetulan hari ini kami menerima kunjungan dari mahasiswa Kota Probolinggo yang ingin belajar tentang budidaya madu," Ucap Mahrus sambil mengenalkan 2 mahasiswi Institud Ahmad Dahlan (IAD).
Dalam kesempatan tersebut mahasiswi dari Kampus IAD yang berada di kawasan kecamatan kedopok Prodi PIAUD ini, sedang kunjungan sekaligus melakukan penelitian pada bidang usaha.
"Kami ingin menggali dan mengetahui tentang seputar usaha di wilayah kebetulan yang dikunjungi adalah pengusaha madu, ternyata proses untuk menghasilkan madu yang bagus dan berkualitas tidak semudah seperti pada saat menkonsumsi," Kata Iin salah satu mahasiswi IAD.
"Dalam proses pembuatan madu, butuh waktu untuk benar benar teliti termasuk perawatan lebah, tempat dan waktu menebar lebah harus sesuai agar lebah tidak mati," Sambung Iin. (Septyan)