Suaragenerasibangsa.com✓Banyuwangi – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) roda dua maupun roda empat dari berbagai komunitas di Banyuwangi berkumpul di depan Mapolresta Banyuwangi, Jumat malam (29/8). Mereka menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan seprofesi mereka, Afan Kurniawan, yang tewas usai terlindas mobil Brimob saat unjuk rasa di Jakarta.
Aksi damai tersebut dilakukan dengan cara duduk lesehan di depan pintu masuk Mapolresta. Para pengemudi ojol membawa poster, bunga, dan lilin sebagai simbol duka cita. “Kedatangan kami ke Polresta Banyuwangi untuk memberikan empati dan solidaritas atas meninggalnya rekan kami di Jakarta. Ini bentuk persaudaraan satu aspal,” ujar Yuda alias AO, salah satu koordinator aksi.
Selain menyampaikan belasungkawa, para ojol juga menggelar doa bersama yang dipimpin ustaz Wahyu Nur Hafifi alias Gus Nur. Dalam doa itu, mereka memohon agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. “Harapan kami kejadian yang menimpa Afan menjadi yang pertama dan terakhir. Kami ingin aparat benar-benar mengutamakan kemanusiaan,” kata Wawan, koordinator aksi lintas komunitas ojol.
Wawan juga menyampaikan aspirasi mereka agar Kapolri menindak tegas pelaku yang menyebabkan wafatnya Afan sesuai hukum yang berlaku. Ia juga meminta pemerintah memberi perhatian khusus terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. “Afan adalah tulang punggung keluarga. Kami berharap ada jaminan dan perhatian nyata bagi keluarganya,” tegas Wawan.
Usai doa bersama, ratusan lilin dinyalakan serentak di halaman Mapolresta sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk almarhum Afan. Aksi juga disertai penggalangan dana sukarela dari para ojol untuk membantu keluarga korban.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra turun langsung menemui massa aksi. Perwira dengan tiga melati itu bahkan ikut duduk lesehan bersama para ojol, mendengarkan aspirasi mereka. “Saya ikut berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Mari kita doakan almarhum husnul khatimah, diampuni segala dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta keikhlasan,” kata Kapolresta Rama.
Rama memastikan bahwa Polri tidak tinggal diam dalam kasus ini. Menurutnya, Kapolri sudah menyampaikan rasa duka cita dan menegaskan penanganan kasus dilakukan secara transparan. “Para personel yang berada di kendaraan saat insiden sudah diperiksa dan ditahan 40 hari di Propam Mabes Polri. Proses hukum berjalan sesuai aturan. Kami akan sampaikan aspirasi rekan-rekan ke pimpinan,” tegas Rama.
Aksi damai itu ditutup dengan tabur bunga dan salam “satu aspal” sebagai simbol persatuan antar pengemudi ojol se-Indonesia. Ratusan lilin yang menyala di depan Mapolresta Banyuwangi malam itu menjadi saksi solidaritas sekaligus pesan agar keadilan ditegakkan.
tim-yaser
Tags
berita banyuangi