Suaragenerasibangsa.com✓Jawa Timur– Gerakan mahasiswa kembali diwarnai gejolak internal. BEM Nusantara Jawa Timur secara tegas mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Pimpinan Pusat BEM Nusantara. Sikap ini diambil setelah adanya keputusan sepihak yang dinilai merusak kedaulatan forum daerah.
Kontroversi bermula dari pelaksanaan Temu Daerah BEM Nusantara Jawa Timur yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Forum resmi tersebut berlangsung sesuai prosedur dan menghasilkan keputusan demokratis, yakni terpilihnya Naufal Risky Firdaus sebagai Koordinator Daerah.
Namun, pasca forum tersebut, muncul kelompok kecil yang menggelar pertemuan ilegal di Kota Batu. Dari forum tandingan itu, M. Zainnur Abdillah ditunjuk sebagai koordinator versi lain. Ironisnya, keputusan inkonstitusional ini justru disahkan oleh Pimpinan Pusat BEM Nusantara, meskipun jelas bertentangan dengan AD/ART organisasi.
Koordinator BEM Nusantara Jawa Timur menilai langkah pimpinan pusat bukan sekadar kesalahan prosedural, melainkan bentuk arogansi kekuasaan yang mencederai demokrasi mahasiswa.
“Ini adalah penghianatan terhadap otonomi daerah. Jika di tingkat mahasiswa saja sudah berani mengabaikan organisasi, bagaimana nanti ketika mereka berada di panggung politik yang lebih besar?” tegas pernyataan resmi BEM Nusantara Jawa Timur.
Lebih lanjut, Jawa Timur menegaskan bahwa legitimasi tidak bisa lahir dari keputusan sepihak, melainkan dari mandat daerah. “Pusat lahir karena daerah, bukan daerah tunduk kepada pusat,” imbuhnya.
Dukungan dari 50 Kampus di Jawa Timur
Sikap mosi tidak percaya ini ditegaskan dengan dukungan penuh dari 50 kampus di Jawa Timur, di antaranya Universitas Bondowoso, IKIP Widya Dharma, Institut Teknologi dan Bisnis Trenggalek, UNUSA, UNU Pasuruan, UNIWA, Universitas Anwar Medika Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Panca Marga Probolinggo, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Lumajang, UNIRA Malang, hingga Universitas Zainul Hasan Genggong.
BEM Nusantara Jawa Timur dalam pernyataan sikapnya menegaskan dua poin utama:
1. Menolak dan tidak mengakui keputusan Pimpinan Pusat BEM Nusantara terkait penetapan Koordinator Daerah Jawa Timur dari forum ilegal.
2. Mengajak seluruh daerah di Indonesia untuk melawan intervensi sepihak, karena ancaman terhadap Jawa Timur hari ini bisa terjadi pula pada daerah lain di kemudian hari.
“BEM Nusantara bukan panggung ambisi pribadi. Jika pusat memilih jalan manipulasi, maka kami memilih jalan perlawanan. Karena sejarah membuktikan: setiap kekuasaan yang dibangun tanpa legitimasi, akan runtuh tanpa kehormatan,” tegas pernyataan resmi BEM Nusantara Jawa Timur.
Dengan demikian, secara resmi BEM Nusantara Jawa Timur mengeluarkan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap Pimpinan Pusat BEM Nusantara.
Tim-Redaksi
Tags
Berita Indonesia