Lampung, Suaragenerasibangsa.com - Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali melaksanakan kegiatan penanaman jagung di wilayah Lampung Selatan.
Kegiatan ini turut dihadiri Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kapolda Lampung Irjend Pol. Helfi Assegaf, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Dzausal, serta pejabat tinggi lainnya dari Mabes Polri, TNI, Kejaksaan, hingga Kedutaan Besar Luar Negeri.
Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa Polri menargetkan 1,3 juta ruas lahan jagung dapat ditanam hingga kuartal IV tahun 2025. Hingga saat ini, Polri telah merealisasikan tanam jagung di lahan seluas 883 ribu hektare, dan optimis mencapai 1 juta hektare pada Desember 2025.
“Capaian hasil panen jagung sampai kuartal keempat berdasarkan data Satgas Ketahanan Pangan Polri telah mencapai estimasi 2,8 juta ton. Target tahun ini adalah 4 juta ton, dan insyaallah dapat tercapai seiring penyelesaian tanam hingga akhir tahun,” jelas Wakapolri.
Provinsi Lampung total lahan tanam jagung telah mencapai sekitar 2.800 hektare, dengan 89 hektare di antaranya merupakan tanam terbaru yang ditinjau hari ini. Menko Pangan sebelumnya juga melaporkan bahwa total realisasi tanam di Lampung mencapai 300 hektare untuk periode terbaru.
Sementara itu, Bulog telah menyerap 147 ribu ton jagung, dan Lampung menjadi salah satu provinsi dengan capaian tertinggi mencapai 90 persen atau sekitar 23 ribu ton.
“Lampung merupakan provinsi yang memenuhi target tanam dan serap jagung dengan sangat baik. Polri bersama Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian, dan kelompok tani akan terus bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Dedi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan megapresiasi kepada Polri serta TNI yang berperan besar dalam penguatan sektor pangan nasional.
“Terima kasih kepada Polri dan TNI yang dukungannya luar biasa untuk jagung, sawah baru, distribusi pangan, hingga padi. Inilah Indonesia, gotong royong. Karena kalau tidak bersama-sama, tidak bisa kuat,” ungkapnya.
Zulkifli Hasan juga menegaskan bahwa tahun ini Indonesia berhasil menekan impor pangan.
“Tahun lalu kita impor beras 4,5 juta ton. Tahun ini 0 impor. Stok beras di Bulog ada 4 juta ton. Begitu juga jagung dan beras, tahun ini kita tidak impor lagi,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah akan fokus mengembangkan sumber protein masyarakat di tahun 2025, termasuk ayam, telur, ikan, hingga pembangunan 2.000 kampung nelayan dan pabrik pakan ternak di Lampung Selatan.
“Tahun depan, pemerintah akan menyediakan makanan untuk 82,9 juta anak, membutuhkan suplai telur, sayur, buah, dan ikan. Ini akan menggerakkan ekonomi desa melalui KOPDES dan UMKM dalam skema Close Loop Economy,” tutupnya. (Eko)
