MINAHASA UTARA Breaking News,– Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) melalui Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) menunjukkan respons cepat dan sigap dalam menangani insiden kebakaran yang menimpa kapal KM Barcelona VA. Kapal tersebut mengalami musibah kebakaran di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, pada Minggu, 20 Juli 2025 sekitar pukul 14.00 WITA.
Kapal KM Barcelona VA diketahui tengah berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado sebelum api melalap sebagian besar bagian kapal di tengah pelayaran. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran, namun laporan awal menyebutkan adanya kepulan asap tebal yang disusul dengan kobaran api dari ruang mesin kapal.
Menyikapi kondisi darurat tersebut, Ditpolairud Polda Sulut langsung mengerahkan enam unit armada kapal polisi untuk membantu proses evakuasi korban. Keenam armada tersebut terdiri dari KP. SBU XV-2001, KP. SBU XV-2003, KP. XV-2009, KP. XV-2015, KP. XV-1014, dan KP. XV-109. Langkah cepat ini dilakukan guna memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak kapal yang berada di lokasi kejadian.
Kepala Bidang Humas Polda Sulut, Kombes Pol. Dr. Alamsyah Parulian Hasibuan, S.I.K., M.H., dalam keterangannya menyampaikan bahwa operasi evakuasi akan dilaksanakan mulai tanggal 20 hingga 22 Juli 2025.
"Seluruh armada Ditpolairud telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pertolongan pertama, pencarian, dan evakuasi korban. Proses evakuasi difokuskan pada penyelamatan nyawa manusia serta pengamanan area perairan dari potensi bahaya lanjutan," ujar Kombes Alamsyah.
Menurut laporan awal yang diterima, sebagian besar penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke laut dan dievakuasi oleh kapal nelayan maupun armada Ditpolairud yang tiba lebih dulu. Beberapa korban mengalami luka ringan akibat terpapar asap dan suhu panas. Mereka segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat di pesisir Minahasa Utara untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, sejumlah penyelam dari unit SAR bawah air turut diterjunkan untuk memeriksa kemungkinan adanya korban yang masih terperangkap di badan kapal. Proses penyisiran dilakukan secara menyeluruh dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan tim.
"Kami memprioritaskan tindakan penyelamatan dan penanganan korban. Setelah semua korban berhasil dievakuasi, barulah kami akan melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran,” imbuh Kombes Pol. Alamsyah.
Proses evakuasi juga mendapat dukungan dari instansi lain, seperti Basarnas, TNI AL, dan pemerintah daerah Minahasa Utara. Sinergi antarinstansi ini dinilai menjadi faktor penting dalam keberhasilan penyelamatan korban secara cepat dan efisien.
Peristiwa kebakaran ini menjadi peringatan penting terkait aspek keselamatan pelayaran di wilayah perairan Sulawesi Utara yang cukup padat arus transportasi lautnya. Kombes Alamsyah mengimbau kepada seluruh pengelola kapal, khususnya kapal penumpang, untuk selalu memastikan kesiapan alat pemadam api ringan (APAR), jalur evakuasi, serta SOP penanganan darurat sebelum berlayar.
"Kami berharap insiden ini menjadi momentum evaluasi bagi seluruh operator pelayaran untuk lebih memperhatikan keselamatan penumpang dan awak kapal," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan pendataan jumlah korban masih terus berlangsung. Pihak kepolisian akan memberikan keterangan lebih lanjut usai seluruh proses penyelamatan rampung dan dilakukan pendalaman penyebab kebakaran.
Polri berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat dalam situasi apa pun, termasuk dalam kondisi darurat seperti ini. Melalui langkah cepat dan sigap, Polda Sulut berhasil menunjukkan profesionalisme dan dedikasi tinggi dalam menjaga keselamatan warga di wilayah perairan.
Media: www.Suaragenerasibangsa.com / Suaragenerasibangsa.my.id
Tags
BERITA