Surabaya – Suaragenerasibangsa.com✓Kondisi lalu lintas di kawasan Ngaglik Kapasari, Kota Surabaya menjadi sorotan publik. Jalan yang seharusnya menjadi jalur lancar kini justru kerap mengalami kemacetan akibat banyaknya sepeda motor yang parkir sembarangan, bahkan tepat di bawah rambu dilarang berhenti (plang S). Ironisnya, kendaraan roda dua yang terparkir di area larangan tersebut bukan hanya milik masyarakat, melainkan juga diduga berasal dari anggota Satpol PP, termasuk mobil dinas instansi penegak perda itu.
Pantauan awak media di lokasi, terlihat jelas bahwa rambu larangan parkir terpampang di sisi jalan. Namun, sejumlah kendaraan tetap terparkir di area tersebut sehingga mempersempit jalur kendaraan lain. Kondisi ini diperparah dengan adanya pengendara motor yang melawan arus dari arah berlawanan. Banyak di antara mereka bahkan tidak mengenakan helm, sebuah pelanggaran yang bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
Kemacetan semakin parah pada jam sibuk, terutama saat masyarakat melintas menuju kawasan padat aktivitas di sekitar Ngaglik Kapasari. Para pengguna jalan mengaku resah lantaran tidak ada pengawasan tegas dari pihak kepolisian maupun instansi terkait, sehingga pelanggaran lalu lintas seakan dibiarkan begitu saja.
“Kami sangat terganggu dengan parkir liar ini. Jalan jadi sempit, apalagi banyak motor yang melawan arus dan tidak pakai helm. Harusnya ada polisi yang berjaga, tapi seolah dibiarkan begitu saja,” keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi terkait fenomena pelanggaran lalu lintas di Ngaglik Kapasari, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Galih Bayu Raditya, S.I.K., M.M, memilih untuk tidak memberikan tanggapan. Bungkamnya pihak kepolisian ini justru memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Padahal, masyarakat menilai bahwa keberadaan aparat kepolisian, khususnya Satlantas Polrestabes Surabaya maupun Polsek setempat, sangat penting untuk memberikan pengawasan dan tindakan tegas agar pelanggaran serupa tidak terus berulang.
Sejumlah warga bahkan mengecam keras aksi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun aparat yang seharusnya menjadi teladan. Mereka berharap agar Polrestabes Surabaya segera turun tangan melakukan penertiban, sekaligus menindak tegas oknum aparat maupun masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas.
“Kalau aparat sendiri melanggar aturan, bagaimana masyarakat bisa patuh? Kami berharap polisi benar-benar hadir di lapangan, bukan hanya diam,” tegas seorang warga lainnya.
Fenomena ini mencerminkan lemahnya penegakan aturan di lapangan, di mana rambu lalu lintas yang seharusnya dipatuhi justru diabaikan. Masyarakat mendesak agar penegakan hukum berlalu lintas di Surabaya tidak pandang bulu, termasuk bagi aparat yang kedapatan melanggar.
Kini publik menunggu langkah tegas dari Polrestabes Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya untuk mengatasi kemacetan, menertibkan parkir liar, serta mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Suaragenerasibangsa
Tags
Berita Surabaya